Namaku Dhiya’, santri kelas 5 PPDU, berarti kelas 11 MADU (Madarasah Aliyah Daarul Ukhuwwah) Pakis.
Rabu, 20 April kemarin aku bersama 5 temanku berangkat ke Kepanjen, tepatnya di Universitas Raden Ahmad yang kata Ketua Kemenag Malang, UNIRA (singkatannya) adalah universitas pertama di Malang. Maksud kami ke sana adalah untuk mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2016 se Kab. Malang.
Dari 9 kategori mapel yang dilombakan, kami mewakili MADU di 2 kategori lomba bahasa. Aku, Emir, dan Habib jadi peserta lomba Bhs. Arab. Sedangkan Ivan, Alfan, dan Aorta jadi peserta lomba Bhs. Inggris.
Kami berangkat didampingi oleh Ust. Ali sebagai Kepala sekolah MADU, dan Ust. Asyfa’i yang empunya mobil. dengan waktu terbatas, kami berusaha mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
Sekitar pukul 09.30, kami mulai masuk ruang tes masing-masing. Jumlah soal 40 dibatasi waktu 90 menit. Aku mulai mengerjakan soal dengan doa, setiap kali mulai membaca soal, kubaca basmallah, setiap kali menjawab dan mencoret-coret LJU kuawali dengan basmallah.
Selesai pukul 11.00, kami keluar ruangan. Hasilnya? kami mengalami pengalaman yang unik. Karena para ustadz di pondok akan menghadiri walimatur ‘ursy dari Ust. Fery (Salah satu ustadz pondok), maka Ust. Ali memutuskan untuk pulang. Jadi kami tidak ikut pengumuman juaranya, hanya menunggu kabar dari orang lain.
Malam harinya, sementara aku duduk2 ngobrol sama Ivan dan Fahmi, Ust. Syafi’i datang dan mengucapkan selamat kepada kami, katanya kami juara 1 kategori Bahasa Arab. Alhamdulillah…
Kholifah
Barokallah, semoga terus meraih juara2 yg lainnya. Semakin sukses semakin tawadhu…
daarul ukhuuwah
Amin…. 🙂
Terima kasih atas dukungannya…
Achmad Taufik
Alhamdulillah, Barokalloh.
Kalau masalah Bahasa Arab…. Santri PPDU jagonya. Krn bahasa Arab jadi bahasa keseharian mereka.
Pondok Baru Banyak Prestasinya…….