SHOPPING CART

close

Kunjungan Ustadz Muzammil Hasballah

               

              PPDU sebagai lembaga pendidikan islam berbasis pesantren memiliki berbagai macam output, dimana output ini insya Allah akan mengakar kuat pada diri setiap alumni setelah tamat dari mengenyam pendidikan di PPDU. Salah satu output pondok itu ialah telah menghafal alquran minimal enam juz. Dengan kata lain maka dapat dilihat bahwa setiap santri akan menambah hafalannya sebanyak satu juz setiap tahun, hal itu dapat ditilik dari proses belajar santri selama mondok, mereka dijadwalkan untuk menghafal Alquran setiap usai sholat shubuh, dhuhur, dan ba’da sholat maghrib. Juga dapat terlihat dengan pelaksanaan ujian santri, yang mana ujian quran berperan sebagai barometer, menetukan apakah santri itu berhak naik kelas atau mengulang kembali kelasnya selama satu tahun kedepan.

              Namun, dalam prosesnya manusia tidak dapat memastikan tensi keistiqomahannya sampai akhir. Begitu juga para santri yang tidak selamanya bersemangat untuk menghafal alquran, mereka secara tidak dipungkiri pasti mengalami futur ketika mengahfal alquran, dikarenakan kurangnya motivasi untuk mengembalikan semangat, kesadaran, serta keutamaan menghafal Alquran.

                Maka dalam rangka memotivasi semangat menghafal alquran para santri, pada hari sabtu (2/12) kemarin Daarul Ukhuwwah kedatangan seorang qori’ dan hafidz yang mumpuni dalam bidang alquran. Beliau adalah Ustadz Muzammil Hasballah, beliau datang bersama dengan Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia dalam program safari dakwah yang dilaksanakan di berbagai tempat antara lain: Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu; termasuk Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah.

                Dalam taujihnya Ustadz Muzammil menyatakan bahwasannya dalam menghafal kitabullah diperlukan niat yang didasarkan untuk Allah Ta’ala.

                “Hafal Alquran itu yang pertama sudah pasti masalah niat, harus lillahitaa’la, dan jika diawal motifnya bukan lillahitaa’la maka niat kita bertahan harus lillahitaa’la, karena setiap perbuatan bergantung pada niatnya.” Tutur beliau diawal taujih.

                Kemudian beliau meneruskan setelahnya harus menguatkan tekad menghafal dan bermujahadah dengan sebaik-baiknya, karena tujuan menghafal bukan hanya untuk meraih 30 juz, melainkan untuk mengetahui setaip kandungan ayat Alquran.

                “menghafal Alquran bukan untuk mengumpulkan kata, tetapi mengingat makna, karena alquran itu diturunkan sepaket dengan keberkahan dan untuk direnungi.” Tuturnya.

                Ustadz Muzammil juga menyelipi taujihnya dengan menceritakan kisah Nabi Yusuf yang penuh perjuangan dan kesabaran. Dengan gaya bahasa penyampaiannya yang cocok anak muda, beliau mampu membuat wejangannya mengena disetiap diri santri Daarul Ukhuwwah.

                Sebelum menutup ta’limnya alumni Institut Teknologi Bandung jurusan Arsitektur ini menyampaikan tips agar hafalan selalu melekat pada sanubari setiap santri dan kembali semangat dalam menghafal kitabullah.

                “Yang pertama luruskan niat, lalu jangan lupa minta doa orangtua, selalu bertaqwa kepada Allah, jauhi dosa dan perbanyak melakukan amal sholih, lalu ketika menghafal jangan ingin cepat cepat selesai, nikmati prosesnya karena Allah memberi pahala daro prosesnya.” Tutup beliau.   

 

 

Tags:

0 thoughts on “Kunjungan Ustadz Muzammil Hasballah

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Info Pendaftaran? Chat with us